Ketikan-ketikan

Rabu, 23 November 2016

Nilai-Nilai dalam Novel Lelaki Tua dan Laut Karya Ernest Hemingway

Nilai-nilai dalam Novel Lelaki Tua dan Laut Karya Ernest Hemingway

Selamat malam, net-surfers.
Malam ini saya akan membahas seperti yang di judul. Yap. Nilai-nilai dalam novel Lelaki Tua dan Laut karya Ernest Hemingway.
Pertamanya kita akan membahas tentang novel ini. Sedikit saja, tidak banyak.
Novel ini merupakan karya terakhir dan terbesar Ernest Hemingway. Novel ini terbit pada tahun 1952. Novel yang bercerita tentang “Santiago”, seorang nelayan yang sudah tua. Orang-orang disekitar tempat tinggalnya menyebutnya Lelaki Tua. Cerita tentang perjuangannya di laut mempertahankan seekor ikan marlin besar, setelah ia tidak mendapatkan ikan selama 84 hari.
Cerita ini memiliki banyak makna. Terdapat banyak makna yang dapat diambil dari novel ini. Perjuangan, kegigihan, banyak sekali tergambar pada novel ini.
Novel ini mendapatkan penghargaan Pulitzer setahun setelah diterbitkannya novel ini.
Oke, kita tidak akan membahas itu terlalu panjang. Selanjutnya kita akan membahas nilai-nilainya. Tetapi sebelum membahas ke novel, saya akan menjelaskan tentang nilai-nilai yang ada pada novel.
1. Nilai Agama
Nilai yang pertama adalah nilai agama. Nilai ini merupakan nilai yang berhubungan mengenai ajaran/agama. Yang bersifat religius.
2. Nilai Moral
Kemudian ada nilai moral, nilai yang satu ini berkaitan dengan akhlak/perilaku/etika. Nilai moral bisa berarti moral baik. Maupun moral yang buruk. Jadi tidak selalu moral yang baik yang menjadi nilai-nilai yang akan disampaikan.
3. Nilai Budaya
Nilai yang selanjutnya adalah nilai yang berkaitan dengan budaya masyarakat, tradisi, adat istiadat, maupun daerah itu sendiri.
4. Nilai Sosial
Adalah nilai yang berkaitan tentang hubungan antar manusia, berkaitan dengan pergaulan, dan lain sebagainya.
5. Nilai Estetika
Merupakan nilai yang merupakan penjelasan mengenai bentuk fisik atau kondisi yang terjadi pada novel tersebut. Penggambaran yang dituangkan melalui kata.
6. Nilai Pendidikan
Nilai pendidikan berarti pembelajaran yang dapat diambil oleh pembaca. Yang dapat diterapkan. Inilah yang dimaksud dengan nilai pendidikan.
7.  Nilai Politik
Nilai politik berarti nilai kekuasaan yang terjadi pada novel itu.

Itulah penjelasan mengenai nilai-nilai yang terkandung pada novel.
Dan kita akan berlanjut ke novel. Saya akan menunjukkan mengenai nilai-nilai tersebut yang ada pada novel Lelaki Tua dan Laut karya Ernest Hemingway.
Sebenarnya banyak nilai yang ada pada novel ini. Seperti nilai agama, novel ini menyampaikan kepada kita untuk tidak melupakan agama atau kepercayaan yang kita percayai. Terdapat pada halaman 68 dengan kalimat “Akan kuucapkan Bapa Kami dan Salam Maria seratus kali. Tetapi bukan sekarang.”
Santiago menyampaikan itu dengan maksud agar kita tetap mengingat pencipta, dan bersyukur. Dan ada juga bagian dimana Santiago mengatakan kalau dia sebenarnya bukan merupakan orang yang saleh. Tetapi ia akan mencoba bersyukur. Dan tidak semua doa yang dia ingat. Dia Cuma mengingat doa bunda maria karena berasa lebih mudah untuk diingat.
Kemudian ada nilai budaya juga pada novel ini. Di bagian orang-orang mengatakan kalau lelaki tua itu mengalami salao sial yang paling sial. Di halaman pertama, “…maka ayah dan ibu anak itu mengatakan, sekarang sudah jelas dan pasti bahwa lelaki tua itu salao, yakni paling sial di antara yang sial..”
Itu merupakan penggambaran bagi masyarakat disana yang masih mempercayai bahwa orang yang tidak mendapatkan ikan selama 40 hari merupakan orang yang sial diantara yang sial. Itu merupakan budaya pada masyarakat itu sendiri karena percaya begitu saja. Padahal jika dipikir secara logis, itu sama sekali tidak ada hubungannya.
Mungkin hampir semua nilai yang ada di novel lelaki tua dan laut. Tetapi nilai yang paling banyak adalah nilai moral. Karena banyak sekali pesan yang disampaikan dari tingkah laku santiago tersebut.
Seperti harus berbuat baik kepada orang yang mengajarkan kita, meskipun dia telah dikatakan sebagai orang yang paling sial diantara yang sial.
“ayo, makan. Kau tak akan bisa kerja tanpa makan” ini disampaikan oleh Manolin, anak yang telah diajarkan oleh lelaki tua itu terus memberikan ucapan terima kasihnya. Itu terdapat pada halaman 10. 
Manolin pun tetap bersikeras untuk membantu lelaki tua itu. Meskipun ia telah bersama kapal lain.
Terbukti pada halaman 4. “Aku ingin ikut. Kalau tak boleh ikut ke laut, aku ingin membantumu dengan cara lain”
Ia membelikan lelaki tua itu umpan, lalu memberinya makan. Maksud saya memberi lelaki tua itu makan. Bahkan, ketika lelaki tua itu kembali dari perjuangannya dilaut mempertahankan ikan yang ia dapatkan. Manolin lah yang mengurusnya selepas dari laut yang sangat kejam itu.
Terbukti pada halaman 101. “kubawakan nanti makanan dan koran-koran itu, beristirahatlah baik-baik. Kubawakan nanti obat-obatan dari apotik untuk mengobati tanganmu”
Lelaki tua juga mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih gigih dan tangguh. Dan tidak mudah menyerah.
Terbukti dengan perjuangannya mempertahankan ikan Marlin Raksasa tersebut. Ia tetap mempertahankannya. Sampai 3 hari.
Kemudian setelah mendapatkannya, ia kembali berlawanan dengan hiu-hiu yang memakan ikan hasil pancingannya. Meskipun pada akhirnya lelaki tua itu kalah dan hanya mendapatkan tulang, kepala dan ekor ikan itu saja.
Lelaki tua juga menunjukkan bahwa kita harus menjadi pribadi yang rendah hati. Terbukti pada halaman 5. “pikirannya terlalu sederhana untuk mempertanyakan  kapan ia berendah hati. Tetapi ia tahu bahwa ia telah berendah hati dan ia tahu bahwa hal itu bukanlah sesuatu yang aib dan tidak menyebabkan nya kehilangan harga diri”
Ini terjadi ketika lelaki tua menyampaikan terima kasih setelah Manolin membelikannya umpan.
Sekian pembahasan saya mengenai  nilai-nilai yang ada pada novel Lelaki Tua karya Ernest Hemingway.
Selamat malam, dan beristirahatlah, net-surfers.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar